Bulog Diminta Beli Tebu Petani
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Petani meminta Perum Bulog untuk membeli gula dari petani.
Permintaan ini diajukan terkait kabar bahwa Bulog akan berperan untuk
mencadangkan kebutuhan gula nasional.
"Jangan
sampai buffer stock punya Bulog dari gula impor juga," ujar Ketua Umum
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen, Kamis
(28/11).
Apabila
tujuannya untuk cadangan pangan, Bulog seharusnya membeli gula dari petani yang
tidak laku. Anomali cuaca menyebabkan turunnya rendeman gula. Akibatnya rndeman
gula yang dipanen saat ini hanya berada di kisaran 7 persen, bukan 10 persen
seperti tahun lalu.
Saat ini
harga gula dikatakan terpuruk, hanya sekitar Rp 8.700- Rp 8.800 per kilogram
(kg). Padahal untuk menutup ongkos produksi, petani minimal harus menjual
dengan harga Rp 10 ribu per kg. Pemerintah pun diminta turun tangan agar harga
gula lebih berpihak pada petani.
APTRI juga
masih menemukan gula rafinasi beredar di pasar konsumsi saat ini. Padahal
pemerintah pernah bernjaji untuk segera menindak-lanjuti laporan APTRI.
"Ini tidak ada sama sekali aksi yang memungkinkan produsen gula rafinasi
diaudit," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/11/28/mwydf8-bulog-diminta-beli-tebu-petani
analisis : para petani nampaknya mulai cemas dan
sedih, karena harga dari hasil pertanian mereka mulai memburuk,dengan sekitaran
harga Rp 8.700- Rp
8.800. petani harus mampu menutupi ongkos produksi dan harus menjualnya dengan harga diatas harga tersebut. Masalah
yang dihadapi ini tidak terlepas dari para oknum yang menjual gura rafinasi
yang akibatnya petani dalam negri lah yang merasa dirugikan. Sehingga kebutuan
gula di Indonesia lebih banyak diimpor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar