MENGAPA KEPALA DAERAH BANYAK TERSANDUNG
KORUPSI
Ketua DPR RI, Marzuki Alie mengatakan banyaknya kepala daerah
yang tersangkut kasus korupsi karena mereka terlibat dalam pendanaan kampanye
oleh investor atau pengusaha.
"Kepala daerah tidak akan pernah mungkin mengembalikan biaya kampanye
dengan gaji yang diterimanya dari negara tanpa melakukan korupsi ataupun
kongkalikong dengan pengusaha," ujar Marzuki Alie dalam kuliah umumnya di
Universitas Negeri Medan, Rabu (23/10/2013).Marzuki menjelaskan, dari 500-an lebih kepala daerah, sudah lebih dari 300 yang terkena kasus korupsi. Yang belum tertangkap karena nasib saja, karena yang lain apes. Gaji kepala daerah taruhlah rata-rata Rp 50 juta, yang artinya selama 5 tahun rata-rata mendapatkan gaji Rp 3 miliar, pendapatan itu tanpa jajan, tanpa sedekah, tanpa makan maupun lain-lainnya.
"Sementara untuk pemenangan rata-rata butuh biaya misalnya Rp 10-20 miliar. Terus darimana mereka mengembalikannya? Pastinya yah kalau tidak korupsi yah mereka harus memberikan berbagai konsensi bagi investornya,” ujarnya.
Marzuki mengatakan, inilah yang menyebabkan berbagai sumber kekayaan alam pun terjual oleh berbagai kebijakan kepala daerah yang harus membayar investasi dari para investor yang telah membantunya memenangkan pilkada.
”Itulah mengapa sumber daya alam banyak dikuasai oleh orang-orang yang punya uang. Begitu menang, sumber daya alam itu pun habis dibagi. Kepala daerah berkuasa paling lama 2 periode, tapi izin pengelolaan yang sumber dayanya bisa diberikan sampai 20 tahun. Makanya jangan heran kalau sumber daya alam kita kini dikuasai oleh para pengusaha asing seperti dari China, India, Taiwan dan sebagainya,” ujarnya.
Marzuki Alie pun meminta kepada para mahasiswa yang akan menjadi agen perubahan untuk memilih pemimpin yang benar-benar jelas kriteria dan rekam jejaknya. Rakyat lah tegas Marzuki yang harus tahu bagaimana pemimpinnya.
“Pemimpin yang korup dan tidak bermartabat membuat banyak masalah. Perjalanan bangsa ditentukan oleh seorang pemimpin maka memilih pemimpin jangan hanya yang tenar karena publikasi, tidak tahu kinerja dan latar belakangnya,” katanya.
analisis:
mungkin sebabnya banyak orang yang rela
mengeluarkan uang “miliaran” demi
ingin mencalonkan dirinya sebagai kepala daerah, karena mereka tahu jika mereka terpilih uang
yang semula untuk kampanye,akan balik
modal bisa 2x lipat. Dari mana mereka bisa mengembalikan modal yang semula
digunakan untuk kampanye,sedangkan gaji murni nya pun tidak menyapai angka
tersebut.
Kadang kita kurang perhatikan ini,bagaimana disuatu daerah
yang amat sangat kaya sumber daya alamnya tetapi penduduknya dibawah garis
kemiskinan,sedangkan kekayaan SDA sudah dikelola, lalu hasil SDA itu untuk
siapa? Sedangkan rakyat disekitarnya untuk makan saja mereka tidak mampu. Tapi
kita lihat kepala daerahnya,dengan gaji 50jt mereka bisa membangun rumah mewah
dan mempunyai banyak mobil mewah. Kesuksesan suatu daerah tersebut semua
tergantung dari kepala daerahnya, apakah niat semula menjadi kepala Negara
untuk membantu meningkatkan taraf hidup rakyatnya atau meningkatkan
kekayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar